Ketika Bicara Pun Sudah Tak Bisa

Sadarkah Anda, ternyata banyak sekali masalah yang tidak bisa kita ungkapkan dengan berbicara. Tak terkecuali bahkan dalam komunikasi antara anak dan orang tua, suami dan istri.

Entah bagaimana tiba-tiba saja terasa ada hambatan
untuk menutur “sesuatu yang begitu khusus”
bahkan atas nama cinta dan kasih sayang.

Lalu kata-kata itu pun dipendam begitu saja lalu terkubur
dalam alam bawah sadar kita.

Tak jarang juga akhirnya ia menggelora dalam rupa yang begitu rahasia, sebuah “hidden agenda”.

Tetapi anehnya ketika hal itu kita curahkan lewat tulisan,
banyak sekali bongkahan, himpitan dan gelora
batin menyeruak melesat keluar begitu saja.
Jiwa kita terbebaskan dengan keluarnya kata demi kata.

Saya yakin, kita semua pasti punya cerita untuk diungkapkan. Tak peduli kita penulis profesional atau bukan. Bila kita membagi cerita itu dengan sesama, dan akan kita dapati orang-orang begitu semangat membacanya.

Cerita membuat kita bisa menjelajahi perasaan tanpa perlu menghadapi konsekuensi melakukannya. Cerita membantu kita memahami apa artinya menjadi manusia. Sehingga dengan bercerita pula kita menjadi semakin memahami diri sendiri dan keluarga kita.

Belajar menuturkan kisah-kisah yang kita alami, suka ataupun duka, lalu menuliskan impian-impian kita tentang apa saja … tidak saja mampu melenturkan ketegangan otot-otot mental kita. Ia juga bahkan mampu menyembuhkan batin kita. Ia juga akan membuat kita merasa semakin bersemangat dan semakin positif terhadap diri kita.

Psikolog Dr. James W. Pennebaker mengatakan, “Menulis tentang pikiran dan perasaan terdalam kita …menghasilkan suasana hati yang lebih baik, pandangan yang lebih positif dan kesehatan fisik yang lebih baik.

So, menulislah. Ceritakan semua yang ingin anda katakan. Ya, maksud saya sekarang juga ….

Leave a Comment