oleh Maya A. Pujiati – Testimoni Buku
Tren untuk menciptakan anak-anak yang lebih pintar pada usia dini memang seringkali salah kaprah, berlebihan, dan terkadang ‘menyiksa’ anak-anak. Hal itu terjadi ketika orang tua tidak memahami benar esensi pendidikan dan menjadi kabur dalam memandang tujuan pembelajaran.
Beberapa fakta menunjukkan bahwa anak-anak memang memiliki kecerdasan yang luar biasa, meski tanpa stimulus dari orang tuanya. Berdasarkan fakta itu, sesungguhnya tugas orang tua adalah memberi ruang pada mereka untuk berkembang sesuai kemampuannya dan tidak membatasi mereka untuk mengeksplorasi lingkungan. Tentu saja hal ini tidak berarti bahwa anak-anak harus dibiarkan sendiri menemukan aneka pelajaran, tanpa peran orang tuanya. Persoalannya hanyalah, bagaimana membuat proses pengasuhan tetap seimbang.
Bermain, sebagai sebuah kegiatan alami anak-anak telah menjadi barang mahal. Pada tahun 1981 seorang anak sekolah masih bisa menghabiskan 40 persen waktunya untuk bermain. Tetapi tahun 1997 waktu bermain telah menyusut menjadi 25 persen. Konon setelah itu, 40 persen sekolah di Amerika Serikat telah menghapus jam istirahat.
Bagaimana dengan sekarang?