Emansipasi mungkin kata yang paling menyenangkan bagi perempuan dewasa, namun bisa jadi merupakan kata yang menyebalkan bagi anak-anak. Bagaimana tidak, emansipasi membuat ibunya bisa bekerja di luar rumah, meninggalkan mereka hanya dengan pembantu atau nenek-kakek yang sebenarnya sudah lelah mengurus anak kecil.
Realitas zaman modern menuntut serba banyak kepada setiap orang untuk bekerja keras, tak terkecuali kaum ibu. Hal itu ternyata memicu persoalan baru dalam hal pengasuhan anak-anak. Karena para ibu harus juga bekerja untuk menambah pemenuhan ekonomi keluarga, anak-anak terpaksa harus dititipkan kepada orang lain.
Hal itu kini menjadi lumrah namun juga menyisakan pertanyaan, bagaimana nasib anak-anak di masa yang akan datang. Jelas masa depan mereka bukan hanya terletak pada persoalan terjaminnya pendidikan formal atau terpenuhinya kebutuhan materil. Masa depan anak-anak juga menyangkut bagaimana mereka nanti memandang hidup dan bagaimana mereka menentukan peran-peran apa yang harus mereka jalani.