Tentang Tuhan

Apakah Tuhan itu benar-benar ADA? Siapa yang menciptakannya? Mari kita merenung sejenak menggunakan akal sehat kita: 1. Sesuatu yang *TIDAK ADA* tidak mungkin menciptakan apapun. Logis kan? Kita ulangi.. Yang “tidak ada”… pastilah tidak mungkin menciptakan wujud apapun. Artinya, ketika kita menyaksikan keberadaan sesuatu (misalnya diri kita dan alam semesta ini) … jelas berarti ada … Read more

Manusia Itu Kekal Abadi

Menjelang tutup akhir tahun 2021 ini, mohon izin menyampaikan beberapa butir insight akhir tahun ya. Catatan ini sebenarnya terutama untuk diri sendiri sebagai rangkuman hasil “ngaji” dari sana sini. Tapi mungkin tak ada salahnya jika saya share juga. Mudah-mudahan ada manfaatnya. *1. Manusia itu pada dasarnya hidup kekal abadi* Ruh kita itu abadi. Tidak ada … Read more

Gundahnya Hati Ibrahim: Antara Cinta & Ketaatan

Ibrahim as dihadapkan pada dua pilihan berat: mengikuti perasaan hatinya dengan menyelamatkan anaknya Ismail as ataukah mentaati perintah Allah swt dengan mengorbankannya.

Dialah yang engkau sayangi, buah-hatimu, sumber kebahagiaanmu, yang memberikan alasan kepadamu untuk terus hidup, yang memberikan arti kepada eksistensimu, puteramu itu.

Ismail mu itu – seperti seekor domba, robohkanlah dia dan korbankan dia!

Wahai Hamba Allah yang patuh! Inilah kehendak Allah untuk engkau lakukan. Inilah yang diminta oleh keyakinanmu. Inilah inti wasiat yang engkau sampaikan, wahai manusia yang bertanggung jawab. Wahai ayah Ismail! Inilah kewajiban yang harus engkau laksanakan!

Ibrahim harus memilih. “Cinta” dan “kebenaran” berperang dalam batinnya.Cinta yang merupakan hidupnya, dan kebenaran yang merupakan agamanya.

Seandainya yang diperintahkan Allah adalah ia mengorbankan dirinya sendiri … maka tidak sulit baginya untuk menentukan pilihan.

Nabi Ibrahim telah mempertaruhkan nyawanya demi Allah dan kenyataan inilah yang menyebabkan ia merasa telah menaati Allah. Tetapi perasaan yang seperti itulah yang merupakan sikap mementingkan diri sendiri dan kelemahan dirinya. Ibrahim adalah manusia yang paling hampir kepada Allah.

Wahai Ibrahim! Pasrahkanlah Ismail mu itu!

Read more

Salam Atasmu, Wahai Ramadhan

Dalam Kitab Minhaj Al-Balaghah, diriwayatkan oleh Ibnu Huzaimah, Rasulullah SAW berkhutbah, “Wahai Manusia! Bergembiralah, berbahagialah, karena bulan Allah telah datang. Dia datang dengan kasih sayang, dengan pengampunan dan berbagai karunia.”

Karunia artinya keberlimpahan, mendapatkan banyak keuntungan. Keberlimpahan seperti apa? Bayangkan! Setiap tarikan napas kita, memiliki pahala tasbih, pahala membaca Subhanallah (Maha Suci Allah). Tarikan napas kita di bulan ini adalah ibadah.

Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, amal-amalmu diterima dan doa-doamu dikabulkan.” (HR. Ibnu Huzaimah).

Lalu, karunia lainnya, membaca satu ayat al-Qur’an di bulan ramadhan ini adalah seperti membaca seluruh isi al-Qur’an di bulan lain yang manapun. Melakukan shalat wajib pada bulan ini adalah sama dengan melaksanakan tujuh puluh shalat fardhu pada bulan yang lain. Dan barangsiapa yang melakukan shalat sunat di bulan ini, Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka.

Subhanallah! Salam atasmu, wahai bulan Ramadhan! Sungguh inilah bulan yang penuh harapan. Inilah hari-hari yang sangat mulia, hari-hari penuh kebahagiaan!

Read more

Khutbah Rasulullah SAW Menyambut Bulan Ramadhan

Dalam Kitab Minhaj Al-Balaghah diriwayatkan khotbah Nabi Muhammad SAW menyambut bulan Ramadhan. Seperti biasa, khotbah Nabi itu singkat tetapi menyentuh hati. Ditengah-tengah khotbah, Nabi melayani pertanyaan para sahabatnya.

Wahai manusia! Sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia disisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam-jam yang paling utama.Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan oleh-NYA.

Read more

Pengertian Ibadah Dalam Islam, Mana Untuk Dunia, Mana Untuk akhirat

Mari kita renungi sejenak nasehat cucu Rasulullah saw berikut ini agar kita lebih memahami konsep dan pengertian ibadah dalam islam:

Barangsiapa menjalani waktu pagi dan sorenya dengan menjadikan dunia sebagai perhatian utamanya, Allah akan meletakkan kefakiran di depan kedua matanya dan mencerai beraikan urusannya, sementara ia tidak akan memperoleh apa-apa dari dunia ini kecuali apa yang telah ditetapkan Allah baginya.

Dan barangsiapa yang menjalani waktu pagi dan sorenya dengan menjadikan akhirat sebagai perhatian utamanya, Allah akan memberikan rasa kecukupan di dalam hatinya, dan menghimpunkan semua urusannya.
(Imam Ja’far Ash Shadiq ra)

APA YANG DIMAKSUD DENGAN URUSAN DUNIA?

Apakah ketika kita bekerja atau berbisnis mencari nafkah, kita sedang melakukan urusan dunia? Dan ketika kita ibadah seperti shalat atau puasa atau sedeqah … kita sedang melakukan urusan akhirat?

Peneliti agung dan ahli hadits Maulana Majlisi – semoga rahmat Allah tercurah atasnya – menyimpulkan bahwa APA SAJA YANG MENYEBABKAN KERIDHAAN ALLAH DAN KEDEKATAN MANUSIA KEPADA ALLAH SWT .. adalah tergolong URUSAN AKHIRAT, meskipun tampaknya seperti masalah duniawi, seperti perdagangan, industri, bisnis, dll.

Jika semua urusan “dunia” itu dilakukan dengan tujuan MENTAATI PERINTAH ALLAH untuk mencari nafkah misalnya maka pekerjaan/bisnis yang kita lakukan itu adalah IBADAH dan merupakan salah satu KEGIATAN AKHIRAT.

Sedangkan jika kita ibadah misalnya berpuasa dengan tujuan misalnya menghemat pengeluaran, atau beramal dengan tujuan meningkatkan CITRA DIRI atau istilahnya Riya, maka sesungguhnya amal ibadah itu akan dicatat sebagai URUSAN DUNIA.

Tipis sekali bedanya! Perbuatan ibadah kita bisa sama, namun HASIL nya BEDA. Yang membedakan adalah NIAT nya, motivasinya, tujuannya.

Read more

Bagaimana Cara Menjadi Orang Yang Taqwa?

Kata-kata taqwa sangat sering kita dengar. Hampir setiap hari. Namun bagaimanakah makna praktis yang sebenarnya? Bagaimana aplikasinya? Dalam pelajaran di sekolah saya diberitahu guru bahwa makna dan pengertian taqwa adalah menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan Nya. Tetapi secara PRAKTEK nya seperti apa pengertian TAQWA kepada Allah tsb? Maksud saya, bagaimana jadi orang … Read more

Download MP3 Murattal Al-Qur-an Lengkap Syaikh Hani Ar-Rifai

Hani Ar Rifai adalah salah seorang qori favorit saat ini. Beliau seorang imam masjid di Riyadh, Saudi Arabia.  Nada yang beliau gunakan dalam membaca AlQuran sungguh sangat menyentuh. Bagi yang ingin mendengarkan, silakan download MP3 Murattal Al-Qur’an Lengkap Syaikh Hani Ar-Rifai berikut ini:   Surat No. Nama Surat Download MP3 1 Al-Fatihah Download 2 Al-Baqarah … Read more

Mencari Jati Diri, Seperti Apa Wajah Batin Kita Sebenarnya?

jati-diriSeperti apa wajah asli jati diri kita sebenarnya? Ya, wajah batiniah kita. Wajah ukhrawi kita. Seperti apakah ia? Apakah masih berwajah manusia, ataukah sudah berbentuk serigala, babi, atau monyet? Memang, saat ini kita masih belum bisa melihatnya secara kasat mata. Mungkin nanti, saat kita menghembuskan nafas yang terakhir. Disitulah mata batin kita akan terbelalak memandang diri kita yang sebenarnya.

Allah berfirman, “Maka Kami singkapkan tirai yang menutup matamu dan tiba-tiba matamu hari ini menjadi amat tajam.” (QS. Qaf [55] :22)

Berikut ini ada sebuah hadits Rasulullah SAW yang dikutip dari kitab tafsir Majma Al-Bayan 10 : 43 yang mengisahkan bagaimana wujud manusia pada hari kiamat kelak.

Pada suatu hari Muadz bin Jabal duduk di dekat Nabi saw di rumah Ayub Al-Anshari. Muadz bertanya, “Ya Rasulullah, apa yang dimaksud dengan ayat: Pada hari ditiupkan sangkakala dan kalian datang dalam bergolong-golongan?” (QS An-Naba [78] : 18)

Beliau menjawab, “Hai Muadz, kamu telah bertanya tentang sesuatu yang berat.”

Beliau memandang jauh seraya berkata, “Umatku akan dibangkitkan menjadi sepuluh golongan. Tuhan memilah mereka dari kaum muslimin dan mengubah bentuk mereka. Sebagian berbentuk monyet, sebagian lagi berbentuk babi, sebagian lagi berjalan terbalik dengan kaki di atas dan muka di bawah lalu diseret-seret,

Read more

Bank Wakaf dan Laboratorium Bisnis, Mungkinkah?

oleh  Nilnaiqbal

Menyedihkan! Calon-calon penganggur, calon-calon dhu’afa, dan orang-orang miskin terus meningkat dari tahun ke tahun seiring pertumbuhan manusia. Sungguh menyedihkan sekali, yang menghadapi problem sosial ini sebagian besar justru kita umat Islam. Boleh dibilang, ini problem umat Islam.  Akankah kita tega membiarkannya?

Hai orang berselimut, bangkitlah…

Kekayaan strategis kita yang sesungguhnya adalah umat. Manusia (umat Islam) adalah asset yang sangat mahal sebetulnya. Kita melihat betapa banyak negara yang miskin sumber daya alamnya, namun bisa menjadi negara yang tertinggi GNP-nya. Swiss dan Jepang misalnya. Bahkan Korea Selatan yang pada tahun 1965 lalu sama miskinnya dengan Indonesia kini telah jadi negara yang relatif sejahtera, karena mereka mendahulukan serta sangat mementingkan pengembangan kualitas sumber daya manusia.

Selain itu, bila lebih jauh dikaji, salah satu kelemahan lain umat Islam adalah masih lemahnya struktur ekonomi mereka serta kemampuan yang juga belum terbina dengan baik. Organisasi-organisasi Islam pun masih rapuh fondasinya dalam menghadapi gejolak masa datang.

Masa depan yang penuh dengan berbagai perkembangan baru, sekaligus juga membonceng tantangan-tantangan baru, di samping tentu akan membawa serta problem-problem baru. Nilai-nilai senantiasa berubah. Pandangan hidup dan aneka informasi dunia melingkupi masyarakat. Tak dapat tidak tantangan ini tak boleh dihindari begitu saja. Ia akan datang, bergejolak dan pasti. Yang jelas, bagaimana kesiapan kita sebagai umat Islam untuk menghadapinya.

Yang kita lihat sampai kini, masih amat minim perhatian kita menggugah kesadaran pentingnya arti penguasaan ekonomi di kalangan umat Islam. Masih seberapa persen pengusaha muslim yang betul-betul berhasil secara nyata? Masih kurang! Masih terlalu banyak orang kita yang lebih suka berebut kursi ‘pegawai negeri’ sebagai tujuan akhir hidupnya. Mereka lebih suka memilih ‘jalan mudah lagi aman’. Padahal kita ingin mereka mampu mandiri dan menentukan diri mereka sendiri. Dengan demikian beban pemerintah ‘menyuapi’ rakyat banyak pun akan terkurangi.

Read more