Kinilah Saatnya Menulis Takdir Yang Kita Inginkan

Tahun Baru! Inilah saatnya kita perlu merenungkan kembali takdir-takdir yang sudah kita lewati setahun kemaren. Lalu mari kita tuliskan di hari ini, apa yang ingin kita capai sepanjang tahun 2008 nanti.

Banyak orang hari ini berpesta. Seluruh dunia merayakan datangnya tahun baru. Entah mengapa, walau setiap tahun perayaan menyongsong datangnya harapan baru itu terus dilakukan, tapi apakah nasib kita telah berubah? Apakah takdir kita terus bergerak menuju kebahagiaan dan impian yang kita idamkan?

Berapa banyak orang yang pada hari seperti ini, menuliskan impiannya? Atau merevisi dan menuliskan tujuan hidupnya?

Banyak diantara kita yang terikat dan terpasung oleh rutinitas, oleh kebiasaan. Sesuatu yang dikendalikan oleh bawah sadar kita. Bahkan ternyata hal ini juga terjadi dalam ibadah-ibadah kita. Ketika shalat, misalnya, kita bahkan bergerak tanpa makna, tanpa jiwa. Bagai-bagai gerakan dan bacaan secara otomatis meluncur begitu saja bagai robot mainan anak-anak kita.

Jiwa kita tak lagi berkuasa. Kehendak dan harapan telah patah arang, tak berani bersuara. Bahkan kita begitu takut dan agak merasa berdosa untuk bercita-cita karena kita merasa akan “mendahului takdir-Nya”.

Padahal ketika kita takut dan pesimis seperti itu, bukankah justru tanpa sadar kita telah mendahului takdir itu sendiri? Bukankah itu berarti kitalah yang memilih untuk tidak berubah? Bukankah itu juga bermakna bahwa kita sendiri yang meminta agar takdir hidup kita tetap sama sampai tua!

Bila kita tidak membuat keputusan untuk berubah,
jangan salahkan Tuhan bila memang akhirnya takdir kita tidak akan berubah.

Inilah saatnya kita belajar membuat keputusan.
“Say what you want” – katakan apapun yang Anda inginkan.

Pada hari ini, paling tidak putuskan 3 hal yang paling kita inginkan sepanjang tahun 2008 ini:

  • To Be – Mau menjadi Apa Anda tahun 2008 ini?
  • To Do – Apa yang ingin Anda lakukan?
  • To Have – Apa saja yang ingin Anda miliki?

Apapun itu, tuliskan. Ambil kertas lalu menulislah. Hati-hati dengan apa yang anda tulis, sebab ia memang bisa jadi kenyataan. Mengapa bisa begitu? Ketika kita menuliskan keinginan kita, itu berarti kita telah memberi perintah kepada “otoritas” bawah sadar. Mekanisme bawah sadar kita akan bekerja HANYA berdasarkan perintah-perintah kita. Bila kita tidak memberinya perintah, maka bawah sadar kita akan MEMBACA perintah (untuknya) itu berdasarkan kecenderungan pikiran-pikiran yang kita, yang umumnya tidak kita sengaja.

Tak perlu ragu untuk menuliskan berapa penghasilan yang ingin Anda dapatkan tahun 2008 ini? Pekerjaan dan karir seperti apa yang Anda ingin peroleh? Barang atau properti apa yang mau Anda beli? Bagaimana dengan sikap atau attitude Anda tahun ini? Bagaimana hubungan Anda dengan ayah/ibu, istri/suami, atau dengan adik/kakak Anda? Apa prioritas Anda tahun ini? Dimana Anda akan tinggal? Seberapa besar bisnis yang ingin Anda miliki?

Banyak sekali yang harus kita pikirkan dan kita tulis. Tak perlu mengkhawatirkan apakah nanti bagaimana? Apakah semua itu akan bisa kita capai atau tidak. Jangan pedulikan kritikan-kritikan dan komentar-komentar negatif otak kritis Anda. Lupakan saja masa lalu yang gelap hitam pekat yang selama ini kita berkubang di dalamnya. Songsonglah cahaya dari dalam diri Anda. Bukakah pintu lebar-lebar sehingga cahaya itu menguasai diri dan batin kita, dan yakinlah nanti ia akan menggerakkan urat nadi hidup kita.

Bismillah…
dengan namaMu ya Allah,
perkenankan aku menapaki jalan ini ya Allah…
Ya Mujjibassaailiiin…

Selamat Tahun Baru 2008!

*** by Nilna Iqbal

2 thoughts on “Kinilah Saatnya Menulis Takdir Yang Kita Inginkan”

  1. HILANG

    siang yang membara
    di pohon rindang
    lelaki rebahkan pikiran

    dalam pengembaraan
    seorang wanita menyapa,
    ini sepotong cinta

    bunga bermekaran
    semerbak jiwa
    perjalanan panjang

    Banda Aceh, 1993

Leave a Comment