Wujud Maha Sempurna

Dalam tulisan lalu, kita sudah membuktikan bahwa Allah SWT itu benar-benar ada, bahkan wajib ada… berdasarkan argumentasi akal.

Nah, dalam tulisan ini kita akan buktikan bahwa Tuhan itu adalah wujud yang memiliki satu ciri utama yaitu Tidak Terbatas (maha segala galanya).

Baca secara perlahan ya. Aktifkan akal… dan renungkanlah.

Semoga pengenalan kita tentang Tuhan dapat meningkatkan derajat kita disisi Allah SWT. Amin 🤲

***

*Tuhan Adalah Wujud Sempurna, Yang Tak Terbatas*

Apa argumentasinya bahwa Tuhan adalah wujud yang tidak terbatas (maha segala-galanya)?

Jika kita melihat diri dan sekeliling kita, maka kita akan temukan ada banyak sekali bentuk-bentuk keterbatasan.

Ada yang terbatas oleh ruang dan waktu. Seperti misalnya benda-benda atau materi, termasuk diri kita ini.

Kita bisa merasakan betapa kita dibatasi oleh tempat. Ketika kita ada di rumah, maka saat itu berarti kita tidak sedang di kantor.

Ketika kita berada di hari ini, maka kita tidak bisa pergi ke masa lalu, apalagi ke masa depan. Keberadaan kita dibatasi oleh ruang dan waktu.

Ada lagi keterbatasan lainnya, misal dalam hal esensi diri atau hakikat diri kita.

Contohnya, esensi atau hakikat diri kita adalah manusia. Esensi kita bukan kambing, bukan kuda, dan bukan pula batu.

Ini semua adalah batasan (yang membatasi wujud tsb).

Dengan demikian bisa dikatakan, bahwa setiap wujud yang terbatas (seperti manusia, alam, malaikat, jin, dll) berarti ciri utamanya adalah ia memiliki batasan-batasan. Apapun bentuknya.

Bisa dibatasi oleh ruang dan waktu, dibatasi oleh dimensi materi (ukuran, volume, warna), dibatasi oleh esensi, dlsb.

Sekali lagi… Semua wujud yang terbatas itu, pasti ia telah dibatasi.. baik oleh batasan ruang dan waktu, atau oleh esensi atau hakikat wujudnya, atau oleh pembatasan-pembatasan lainnya.

Selanjutnya…

Setiap wujud yang mempunyai batasan, berarti ia juga memiliki rangkapan (salinan).

Dan setiap wujud yang mempunyai rangkapan, berarti keberadaannya adalah *akibat* dari bersatunya bagian-bagian.

Argumen ini juga disebut ‘a novitiate mundi’, yaitu argumen yang menegaskan bahwa setiap yang tersusun dari rangkapan pastilah terdiri dari beberapa bagian yang menjadi sebab bagi keberadaan ‘wujud yang tersusun tersebut’.

Karena keberadaan ‘wujud tersusun’ bermula dari sesuatu yang lain (yaitu bagian-bagiannya), maka kesimpulannya, setiap ‘wujud yang tersusun’ pastilah sesuatu yang memiliki awal (baru).

Karena setiap akibat pasti membutuhkan sebab agar ia menjadi ada …

… maka berarti, bisa disimpulkan bahwa setiap wujud yang terbatas pasti membutuhkan sebab-sebab.

Dengan kata lain, setiap wujud yang terbatas pasti memiliki awal keberadaan.

Dan sesuatu yang memiliki awal maka ia pastilah diciptakan/diadakan. Karena kan sebelum awal, dia belum ada. Dan tidak mungkin ketiadaan menghasilkan keberadaan.

… berarti ada wujud yang mengadakan/menciptakannya.

*Pertanyaannya:*
apakah wujud yang mengadakan/menciptakan itu, terbatas ataukah tidak terbatas?

Jika dijawab yang mengadakan itu adalah wujud terbatas, maka argumen di atas akan kembali mutar (terulang lagi)

… yaitu bahwa yang terbatas adalah berawal, dan yang berawal berarti diadakan oleh sesuatu yang lain.

Jelas itu mustahil.

Nah, karena kemungkinannya hanya ada dua jenis wujud (yaitu wujud terbatas dan wujud tak terbatas) ….

maka berarti akal kita dengan mudah dapat mengambil kesimpulan bahwa wujud yang mengadakan segala wujud yang terbatas itu pastilah *wujud yang tidak terbatas* … yang selalu ada dan tidak pernah tidak ada.

Wujud tak terbatas inilah yang kita sebut dengan Tuhan.

****

Dari penjelasan diatas, kita berhasil membuktikan secara argumentatif bahwa Tuhan adalah Wujud Yang Tidak Terbatas, yang Selalu Ada, dan tidak pernah tidak ada.

Itulah Dia, Allah SWT…

Dengan demikian, karena Allah SWT adalah Wujud Tak Terbatas, maka tak ada satu makhluk pun mampu membayangkan tentang Allah SWT.

Itulah makna dari Allahu Akbar.

Arti dari kata “Akbar” adalah lebih besar, lebih agung.

Jadi Allahu Akbar artinya adalah Allah jauh lebih besar dan lebih agung dari apapun yang kita bayangkan.

Tak ada sesuatu pun yang dapat menyerupai Nya.

Dari semua argumen diatas, kita bisa menyimpulkan bahwa Allah SWT adalah wujud yang tidak terbatas dalam berbagai hal. Beberapa diantaranya, misal:

– Allah SWT memiliki kekuasaan tidak terbatas

– Allah SWT Maha Melihat, baik yang lahir ataupun yang bathin, baik kecil ataupun yg besar. Baik yang kita lakukan (perbuatan) ataupun yang kita imaginasikan. Tak ada yg bisa membatasinya.

– Allah SWT adalah Maha Mendengar, tanpa ada wujud apapun yg bisa membatasinya. Baik suara hari kita, ataupun suara-suara makhluk apapun.

– Allah SWT Maha Pengasih, tanpa ada yang bisa membatasi sifat pengasih-Nya.

– dsb dsb

Kepada Tuhan Yang Maha Tak Terbatas itulah, kita menyembah dan beribadah. Ialah Allah SWT.

___________
Tulisan ini dibuat berdasarkan pemahaman yang saya simpulkan dari mendengarkan kajian Ushuluddin dan beberapa tulisan lain tentang tauhid. WaAllahu a’lam