Personality Plus >> Mengenal 4 Sifat Dasar atau Karakter Kepribadian Manusia

Banyak orang ternyata suka bikin rencana. Lalu besoknya bikin lagi. Besoknya bikin lagi. Tapi nggak ada satu pun yang jadi 🙂 Mengapa bisa begitu? Florence Litteur, penulis buku laris  “Personality Plus” menguraikan, ada 4 sifat dasar atau karakter manusia. Kalau semua sudah dipahami, kita akan sangat terbantu sekali berhubungan dengan berbagai macam karakter atau tipe … Read more

Pengaruh dan Bahaya Televisi Pada Otak Bawah Sadar Anak

Sejak dulu saya suka nonton TV. Bahkan tergolong keranjingan. Bisa begadang sampai sangat larut malam. Tapi sejak 14 tahun terakhir, terutama sejak anak saya Azkia dan Luqman hadir di rumah kami, secara sengaja kami memutuskan untuk tidak lagi punya TV. Dan itu berlangsung sampai hari ini. Alhamdulillah rasanya nyaman sekali. Ada banyak manfaat yang kami … Read more

Gundahnya Hati Ibrahim: Antara Cinta & Ketaatan

Ibrahim as dihadapkan pada dua pilihan berat: mengikuti perasaan hatinya dengan menyelamatkan anaknya Ismail as ataukah mentaati perintah Allah swt dengan mengorbankannya.

Dialah yang engkau sayangi, buah-hatimu, sumber kebahagiaanmu, yang memberikan alasan kepadamu untuk terus hidup, yang memberikan arti kepada eksistensimu, puteramu itu.

Ismail mu itu – seperti seekor domba, robohkanlah dia dan korbankan dia!

Wahai Hamba Allah yang patuh! Inilah kehendak Allah untuk engkau lakukan. Inilah yang diminta oleh keyakinanmu. Inilah inti wasiat yang engkau sampaikan, wahai manusia yang bertanggung jawab. Wahai ayah Ismail! Inilah kewajiban yang harus engkau laksanakan!

Ibrahim harus memilih. “Cinta” dan “kebenaran” berperang dalam batinnya.Cinta yang merupakan hidupnya, dan kebenaran yang merupakan agamanya.

Seandainya yang diperintahkan Allah adalah ia mengorbankan dirinya sendiri … maka tidak sulit baginya untuk menentukan pilihan.

Nabi Ibrahim telah mempertaruhkan nyawanya demi Allah dan kenyataan inilah yang menyebabkan ia merasa telah menaati Allah. Tetapi perasaan yang seperti itulah yang merupakan sikap mementingkan diri sendiri dan kelemahan dirinya. Ibrahim adalah manusia yang paling hampir kepada Allah.

Wahai Ibrahim! Pasrahkanlah Ismail mu itu!

Read more

Koreksi Al-Qur’an terhadap Ptolemeus dan Copernicus

Dulu, orang yang berpandangan sederhana percaya bahwa manusia adalah poros alam semesta. Selama ribuan tahun mereka juga meyakini bahwa Bumi pusat jagat raya. Bulan, Matahari, dan bintang seakan bertasbih dan tawaf mengelilingi Bumi tempat manusia berdiam.

Paham geosentris ini dikemukakan Claudius Ptolemeus tahun 140 SM dalam karyanya Almagest.

Ketika Al-Qur’an diwahyukan kepada Rasulullah saw pada abad VII M, paham geosentris masih tertanam kuat dalam wawasan pengetahuan manusia pada masa itu. Bahkan, pada era Khulafaur Raasyidiin, Bani Umayah dan Bani Abbasiyah kepercayaan itu tetap dianut kebanyakan orang. Sehingga, beberapa terminologi ayat Al-Qur’an sempat menimbulkan kesulitan yang cukup berat pada ahli-ahli tafsir Al-Qur’an zaman itu. Mereka masih terpengaruh bahwa benda-benda langit lain berputar mengelilingi Bumi.

Misalnya, untuk menerangkan terminologi sab’as samaawati yang diterjemahkan ‘tujuh langit’, seorang penafsir menjelaskannya sebagai lapisan-lapisan tempat beredarnya benda-benda langit. Menurut tafsir itu, langit pertama merupakan tempat beredarnya Bulan. Di langit kedua terdapat A’tharid, ‘Merkurius’. Di langit ketiga terdapat Uhra, ‘Venus’. Di langit keempat ada Matahari. Di langit kelima ada Arikh, ‘Mars’. Di langit keenam ada Usytari, ‘Yupiter’. Di langit terjauh terdapat Juhal, ‘Saturnus’.

Beberapa penafsir lain mengambil jalan tengah dengan penuh kehati-hatian menerangkan ayat-ayat “ilmiah” itu. Misalnya, ahli tafsir yang masyhur antara abad X-XI M, Al-Thabari, berpendapat bahwa kita harus tutup mulut jika tidak tahu. Barulah beberapa abad kemudian beberapa terminologi Al-Qur’an itu dapat dicerna oleh ilmu pengetahuan manusia.

Membantah Ptolemeus
Awal abad VII M, turun ayat Al-Qur’an yang langsung membantah teori geosentris Ptolemeus. Ayat itu berbunyi:
“Kamu lihat gunung-gunung itu. Kamu sangka dia diam. Padahal, ia berjalan sebagaimana jalannya awan… Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa-apa yang kamu kerjakan”. (Q.S. An-Naml: 88)

Ketika ayat itu turun, banyak manusia (kaum kafir Qureis, Yahudi dan sebagian umat Islam) yang berkerut keningnya. Mengapa tidak? Bagaimana mungkin gunung-gunung yang jelas berdiri kokoh itu dikatakan berjalan? Apalagi berjalan laksana awan!

Tidak mustahil bila banyak kaum kafir mencemooh Rasulullah. Menurut pandangan mereka apa yang tertera dalam Al-Qur’an itu tidak logis dan melawan pengamatan inderawi.

Akan tetapi, kaum Muslimin yang benar-benar mengimani Allah dan Rasulullah serta meyakini Al-Qur’an sebagai aksioma kehidupan dan sumber kebenaran tetap mempercayainya, sekalipun pengetahuan belum bisa menjangkau pernyataan Al-Qur’an yang sangat ilmiah tersebut. Mereka menyadari bahwa kebenaran ilmu yang mereka pegang terlalu naif bila dibandingkan dengan kebenaran ilmu Allah Yang Maha Mengetahui.

Read more

Salam Atasmu, Wahai Ramadhan

Dalam Kitab Minhaj Al-Balaghah, diriwayatkan oleh Ibnu Huzaimah, Rasulullah SAW berkhutbah, “Wahai Manusia! Bergembiralah, berbahagialah, karena bulan Allah telah datang. Dia datang dengan kasih sayang, dengan pengampunan dan berbagai karunia.”

Karunia artinya keberlimpahan, mendapatkan banyak keuntungan. Keberlimpahan seperti apa? Bayangkan! Setiap tarikan napas kita, memiliki pahala tasbih, pahala membaca Subhanallah (Maha Suci Allah). Tarikan napas kita di bulan ini adalah ibadah.

Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, amal-amalmu diterima dan doa-doamu dikabulkan.” (HR. Ibnu Huzaimah).

Lalu, karunia lainnya, membaca satu ayat al-Qur’an di bulan ramadhan ini adalah seperti membaca seluruh isi al-Qur’an di bulan lain yang manapun. Melakukan shalat wajib pada bulan ini adalah sama dengan melaksanakan tujuh puluh shalat fardhu pada bulan yang lain. Dan barangsiapa yang melakukan shalat sunat di bulan ini, Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka.

Subhanallah! Salam atasmu, wahai bulan Ramadhan! Sungguh inilah bulan yang penuh harapan. Inilah hari-hari yang sangat mulia, hari-hari penuh kebahagiaan!

Read more

Khutbah Rasulullah SAW Menyambut Bulan Ramadhan

Dalam Kitab Minhaj Al-Balaghah diriwayatkan khotbah Nabi Muhammad SAW menyambut bulan Ramadhan. Seperti biasa, khotbah Nabi itu singkat tetapi menyentuh hati. Ditengah-tengah khotbah, Nabi melayani pertanyaan para sahabatnya.

Wahai manusia! Sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia disisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam-jam yang paling utama.Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan oleh-NYA.

Read more

Film Seri Nabi Yusuf as

dahsyat, kolosal, dramatis …
penuh dengan berbagai esensi ajaran tauhid – hikmah dan akhlaq

kisah nabi yusuf as digelari oleh al-Qur’an sebagai
kisah terbaik (ahsanul qishas) –
(QS. Yusuf ayat 3)

Film ini benar-benar luar biasa…! Melalui film ini kita ibarat berziarah secara ruhani melihat Nabi Yusuf as melintasi ruang lorong dan waktu, menjambangi kota Thebes. Ada banyak sekali hikmah dan pengetahuan yang kita peroleh setelah menonton film ini.

… saksikan perjuangan Nabi Yusuf as menghadapi beragam cobaan hidup yang sangat berat serta menanggung perpisahan dengan ayahanda tercinta

…  juga kisah cinta legendaris Yusuf-Zulaikha yang berbarengan pula dengan bagaimana beratnya perjuangan Zulaikha meraih ma’rifat Ilahi

… saksikan juga betapa pesona, keindahan tutur kata, keelokan tingkah laku, kesucian jiwa,  ketepatan ta’bir dan takwil mimpi serta kebijakan Yusuf as dalam menghadapi setiap persoalan sepelik apa pun

… ia menjadi buah-bibir setiap warga Mesir kuno

 

… juga saksikan bagaimana perjuangan Yusuf as semenjak jadi budak hingga menjadi pemimpin negara yang dicintai tidak hanya oleh Akhenatun,  Raja Mesir kala itu, tapi juga oleh seluruh rakyat Mesir kuno

… juga saksikan bagaimana strategi Nabi Yusuf as dalam mensejahterakan bangsa Mesir kuno waktu itu

… juga bagaimana ia memproklamirkan risalahnya yang menyeru manusia untuk meninggalkan sesembahan tuhan-tuhan batu dan besi menuju kepada Tuhan yang Esa

Read more

Belajar Membaca Anak TK dan PAUD Itu Nggak Bisa Instan – Jadi Gimana?

Tahukah Anda, anak-anak butuh pengulangan tak kurang dari 100 kali untuk benar-benar bisa membaca sebuah kata tanpa berpikir atau mengeja. APA ARTINYA? Anak-anak perlu banyak berlatih membaca buku-buku yang khusus untuk usia mereka agar anak-anak makin LANCAR MEMBACA BAGAIMANA CARA BERLATIH? Berikan bahan ajar yang asyik untuk dimainkan, karena bermain tetap lebih ampuh untuk membuat … Read more

Pengertian Ibadah Dalam Islam, Mana Untuk Dunia, Mana Untuk akhirat

Mari kita renungi sejenak nasehat cucu Rasulullah saw berikut ini agar kita lebih memahami konsep dan pengertian ibadah dalam islam:

Barangsiapa menjalani waktu pagi dan sorenya dengan menjadikan dunia sebagai perhatian utamanya, Allah akan meletakkan kefakiran di depan kedua matanya dan mencerai beraikan urusannya, sementara ia tidak akan memperoleh apa-apa dari dunia ini kecuali apa yang telah ditetapkan Allah baginya.

Dan barangsiapa yang menjalani waktu pagi dan sorenya dengan menjadikan akhirat sebagai perhatian utamanya, Allah akan memberikan rasa kecukupan di dalam hatinya, dan menghimpunkan semua urusannya.
(Imam Ja’far Ash Shadiq ra)

APA YANG DIMAKSUD DENGAN URUSAN DUNIA?

Apakah ketika kita bekerja atau berbisnis mencari nafkah, kita sedang melakukan urusan dunia? Dan ketika kita ibadah seperti shalat atau puasa atau sedeqah … kita sedang melakukan urusan akhirat?

Peneliti agung dan ahli hadits Maulana Majlisi – semoga rahmat Allah tercurah atasnya – menyimpulkan bahwa APA SAJA YANG MENYEBABKAN KERIDHAAN ALLAH DAN KEDEKATAN MANUSIA KEPADA ALLAH SWT .. adalah tergolong URUSAN AKHIRAT, meskipun tampaknya seperti masalah duniawi, seperti perdagangan, industri, bisnis, dll.

Jika semua urusan “dunia” itu dilakukan dengan tujuan MENTAATI PERINTAH ALLAH untuk mencari nafkah misalnya maka pekerjaan/bisnis yang kita lakukan itu adalah IBADAH dan merupakan salah satu KEGIATAN AKHIRAT.

Sedangkan jika kita ibadah misalnya berpuasa dengan tujuan misalnya menghemat pengeluaran, atau beramal dengan tujuan meningkatkan CITRA DIRI atau istilahnya Riya, maka sesungguhnya amal ibadah itu akan dicatat sebagai URUSAN DUNIA.

Tipis sekali bedanya! Perbuatan ibadah kita bisa sama, namun HASIL nya BEDA. Yang membedakan adalah NIAT nya, motivasinya, tujuannya.

Read more

Bagaimana Cara Menjadi Orang Yang Taqwa?

Kata-kata taqwa sangat sering kita dengar. Hampir setiap hari. Namun bagaimanakah makna praktis yang sebenarnya? Bagaimana aplikasinya? Dalam pelajaran di sekolah saya diberitahu guru bahwa makna dan pengertian taqwa adalah menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan Nya. Tetapi secara PRAKTEK nya seperti apa pengertian TAQWA kepada Allah tsb? Maksud saya, bagaimana jadi orang … Read more